Pandemi ini harusnya mengingatkan kita semua bahwa siapapun dapat dengan mudahnya mati tanpa melihat berapa banyak harta dimiliki. Ini ditulis saat global inequality menunjukkan bahwa hanya cukup 1% manusia di bumi untuk menguasai 45% total kekayaan dunia, sehingga cukup mudah untuk menarik kesimpulan bahwa jika kekayaan dunia yang dikuasai segelintir orang tidak segera dibuatkan rerata yang lebih baik maka dunia akan berakhir lebih cepat daripada yang kita bayangkan, bukan karena pandemi tetapi karena gejolak ekonomi.
Pajak tidak cukup adil untuk mengalahkan global inequality, karena sudah konsep dasar manusia untuk mencintai harta sehingga cara-cara menghindarinya dapat dengan mudah ditemukan.
Dulu terpikir oleh kita jika ingin membantu orang jangan berikan ikan padanya tapi berilah kail, hanya saja saat pandemi seperti ini alih-alih memberikan kail, kolamnya pun kering.
CSR atau WPSR (Wealthy People Social Responsibility) adalah satu-satunya cara untuk support pemerintahan di seluruh dunia dalam menghadapi krisis ekonomi global. Ini saat-saat krusial yang akan menentukan peradaban dunia. Berapa banyak yang harus dikeluarkan untuk hal ini? apakah kita berharap 10% dari total harta, mungkin itu maksimal, tetapi jika WPSR menyentuh 2.5% sajapun itu pasti sudah cukup.
Sejarah akan mencatat bahwa saat ini semua bisnis yang bertahan bukanlah bisnis yang menahan uang karena tidak mempunyai pemasukan, tetapi sebaliknya bisnis yang mengeluarkan uang untuk membantu itulah yang akan bertahan dan berkembang pesat di masa yang akan datang.
Menarik melihat cara Tuhan mengingatkan manusia betapa tidak berharganya siapapun, apapun dan berapapun yang dimiliki hanya karena satu makhluk super kecil bernama virus.