Ini adalah perjalanan panjang dalam menemukan akar masalah Knocking/Ngelitik yang sering ditemukan pada mobil-mobil Nissan. Kebetulan pengalaman saya adalah pada Nissan Grand Livina L10 tahun 2011 dan Nissan X-Trail T30 tahun 2003.

Sederhananya adalah pembakaran di ruang bakar mesin terjadi bukan karena percikan api, tetapi karena panas mesin. Penyebabnya yang sering dibahas adalah adanya kerak di kepala piston yang membara saat mobil dioperasikan sehingga akan terbakar dengan panas mesin sebelum busi menyala, sehingga menyebabkan piston bergetar karena belum sampai titik teratasnya sudah ditekan paksa turun lagi, tekanan paksa turun piston ini yang menyebabkan mesin bergetar. Kerak ini bisa dihilangkan dengan cairan carbon cleaner yang dituangkan melalui lubang busi atau sering disebut dengan gurah mesin, ditunggu 15 menit kemudian divakum kembali sampai bersih.

Sesungguhnya pada mesin mobil injeksi umum ditemukan adanya knocking sensor yang ditempelkan pada blok mesin sehingga saat terjadi getaran abnormal pada mesin yang diakibatkan dari kncoking/ngelitik, maka sensor knocking akan mengirim sinyal ke ECU untuk memundurkan pengapian sehingga knocking akan hilang. Jika sensor ini rusak maka gejala knocking akan terjadi apalagi jika menggunakan bahan bakar dengan RON rendah yang tidak sesuai besaran kompresi mesin. Pada Livina L10 kompresi mesin 10,5:1 sehingga bensin yang direkomendasikan adalah RON 92, sedangkan X-trail T30 masih 9,5:1 sehingga RON 90 masih bisa masuk. Solusi untuk sensor ini rusak adalah replacement karena tidak bisa diservice, harga bervariasi bisa cek di marketplace, barang copotan original pun masih banyak pilihannya, Rp. 100.000-an pun dapat.

Kemudian kemungkinan akar masalah lain dari tidak sempurnanya pembakaran di combustion chamber dan akhirnya knocking adalah seal klep dan ring piston yang sudah kurang rapat sehingga mengakibatkan oli mesin bisa masuk ke ruang bakar dan menyebabkan kerak di kepala piston.
Tetapi dalam kasus saya ternyata yang bermasalah adalah overheat mesin. Overheat mesin ini cukup menipu karena jarum temperatur di dashboard masih menunjukkan posisi normal (tidak lebih dari setengah). Ini menunjukkan overheat yang terjadi adalah setengah overheat yang memang sulit terbaca. Oleh karenanya harus dicek semua sistem pendinginan mobil, seperti kebocoran/kotornya radiator, kuras air radiator, selang-selang radiator, kipas radiator, waterpump, sampai thermostat. Kasus saya ternyata yang rusak adalah thermostat, dimana thermostat X-trail T30 ada dua, posisi atas (sering juga disebut water valve controller) dengan suhu membuka 95 derajat celsius, dan thermostat bawah 82 derajat celcius. Yang bagian bawah sudah rusak jadi terus membuka, dan yang atas hilang tutup sirkulasi udaranya, sehingga sama terus terjadi sirkulasi. Nah terus terjadinya sirkulasi ini yang membuat overheat setengah, tidak sampai membuat mesin rontok tapi membuat panas mesin cukup berlebih sehingga menyebabkan knocking
Jadi urutan akar masalahnya adalah :
- Thermostat rusak yang menyebabkan overheat setengah yang tidak terdeteksi pada jarum suhu dashboard sehingga panas mesin tetap berlebih.
- Panas mesin berlebih ini kemudian mengakibatkan oli menguap lebih cepat (harus lebih sering tambah oli sekitar 2 minggu sekali satu liter) dan yang paling parah adalah uap oli ini bisa naik ke manifold lewat PCV dan kemudian masuk ke ruang bakar dan mengakibatkan kepala piston berkerak. Oleh karenanya walaupun sering di gurah mesin akan percuma karena oli terus2an masuk ke ruang bakar.
- Panas mesin berlebih ini pula berpotensi merusak bagian dalam mesin seperti klep dan ring piston yang menjaga agar oli mesin tidak masuk ruang bakar, sehingga sayapun berpotensi untuk turun mesin. Solusi sementara bisa menggunakan Bardahl No Smoke, aditif oli kental yang bisa menutup seal2 yang kendor akibat panas berlebih.
- Panas berlebih juga berpotensi merusak komponen elektrik seperti kipas mesin dan kipas AC, kemudian relay, dan juga fuse.

Jangan remehkan peran sistem pendinginan mobil, karena dari panas berlebih bisa mengakibatkan masalah serius di banyak komponen, mulai dari mekanis hingga elektrik.
Walaupun demikian memang produk mobil jepang dalam hal ini Nissan memang terbukti awet, karena perjalanan panjang saya dalam menemukan akar permasalahan knocking ini bisa dibilang hampir satu tahunan, dan selama itu pula mobil berjalan dengan kondisi overheat dan masih bisa dibilang awet, dan banyak part-part orisinal yang berumur hampir 20 tahun baru rusak sekarang. Luar biasa memang produk jepang bukan kaleng-kaleng kalau yang ori ya.